Apakah Belanja dengan Cicilan 0% Termasuk Riba?

Dilema Riba dan Kamuflase Bukan Riba)

Apakah Belanja dengan Cicilan 0% Termasuk Riba?

HUKUM belanja secara cicilan itu bisa saja haram tetapi bisa juga halal. Semua tergantung dari akad dan kesepakatannya. Kalau di dalam kesepakatannya ada unsur riba dan hal-hal lain yang diharamkan, tentu hukumnya haram.

Sedangkan bila akad kesepakatan itu steril dari unsur riba dan hal-hal yang diharamkan, maka hukumnya menjadi halal. Sebuah catatan penting, haram atau halalnya suatu akad, tidak semata-mata ditentukan ada atau tidak adanya bunga. Tetapi ada sekian banyak indikator kehalalan di luar istilah bunga.

Isitlah bunga 0% itu memang cukup menarik, karena seolah-olah tidak kena bunga. Lalu kalau begitu, apa gunanya kita memakai istilah bunga, padahal nilainya hanya nol alias tidak ada? Apakah istilah bunga 0% itu sama dengan tidak ada bunga, ataukah cuma sebuah kamuflase saja, padahal masih ada bunga?

Kita perlu sedikit lebih teliti dalam masalah ini. Sebab bahasa promosi kalau kurang teliti bisa menyesatkan juga. Mungkin bahasa itu tidak dusta, hanya saja asumsi kita agak bias kalau membacanya.

Para sales dan orang-orang marketing tentu piawai memainkan bahasa yang penuh dengan kamuflase, dimana kalau kita sebut dengan agak kasar, sebenarnya yang dilakukan adalah jujur tetapi menipu.

1. Trik Berlaku untuk Jangka Tertentu

Kadang sebuah penawaran menyebutkan adanya fasilitas cicilan tanpa bunga alias 0%. Tetapi coba teliti, kapankah ketentuan dan syaratnya berlaku? Boleh jadi bunga 0% itu hanya berlaku pada waktu tertentu, atau selama cicilan berjalan sesuai dengan jadwal. Kalau ternyata seperti itu, jangan sampai kita berpikir bahwa bunga 0% itu berlaku seterusnya.

Begitu masa promo lewat, kita langsung terkena bunga. Atau begitu kita telat melunasi cicilan, maka otomatis kita kena bunga. Kalau begitu, maka yang salah adalah kita lantaran kurang teliti. Lalu bagaimana hukumnya?

Hukumnya tidak bisa mutlak dibilang haram, walaupun juga tidak mutlak halal. Selama kita mematuhi ketentuan dimana kita tidak terkena bunga, maka selama itu masih selamat tidak kena bunga. Tetapi begitu kita menyalahi ketentuan, maka hukumnya menjadi haram.

Jadi, promo itu sama saja dengan kartu kredit, dimana kita boleh berhutang selama masa waktu tertentu. Bila lewat masa waktu itu, kita akan kena bunga. Oleh karena itu, perlu tetap diteliti dan didalami akad dari cicilan berbunga 0% karena bisa saja mengandung akad-akad yang haram.

Yang jelas, kita tidak bisa tiba-tiba memvonis sebuah akad itu halal atau haram, kalau belum kita telanjangi satu per satu detil persyaratannya.

Berbagi berkah di bulan ramadan

Bulan Ramadhan Saatnya Berhemat ?

Nggak Juga Tuh !

Tidak makan dan minum di bulan Ramadhan bisa membuat Anda lebih hemat ? Hmm, tidak juga tuh, justru di saat inilah akan datang berbagai hal yang bisa membuat kantong jebol bila tidak dipersiapkan. Apa saja itu? Ini dia ulasannya.


Bulan Ramadhan telah tiba, bagi umat Islam, ini saatnya memulai momen berpuasa, mengendalikan diri menahan lapar dan haus dari terbit hingga terbenam matahari. Nah, kalau tidak makan serta minum selama itu, berarti pengeluaran bisa lebih hemat dong ? Tidak juga tuh, malah bisa membuat kantong jebol.

Banyak orang yang terjebak dengan anggapan kalau bulan Ramadhan adalah momen untuk berhemat karena diwajibkan tidak makan minum selama berpuasa. Nyatanya, ada banyak faktor yang justru membuat pengeluaran menjadi berkali-kali lipat selama periode tersebut.

Karena itu, Anda harus mencermati apa saja keperluan yang selalu muncul selama bulan Ramadhan agar keuangan tidak jebol. Lalu, apa saja sih kegiatan yang bisa menyebabkan masalah finansial di bulan puasa? Ini dia ulasannya.

Harga Bahan Pokok Akan Melonjak

Ini dia penyebab pertama, di setiap bulan Ramadhan harga kebutuhan pokok akan selalu melonjak tinggi. Hal ini terjadi karena meningkatnya permintaan barang di periode tersebut. Sebagai contoh, harga daging yang di bulan biasa sekitar Rp 80.000 per kilogram, ketika memasuki bulan puasa bisa dibanderol sampai Rp 100.000! Itu baru satu bahan pokok, belum termasuk produk lainnya.

Menu Makanan Lebih Heboh

Pernahkan Anda minum sop buah, es blewah, atau menuman khas bulan Ramadhan lain di hari-hari biasa ? Jarang sekali kan. Ini adalah salah satu contoh mengapa pengeluaran untuk makan di bulan suci justru menjadi lebih tinggi. Karena menu yang biasa dilahap, terutama untuk berbuka lebih heboh dari biasanya.

Bila di hari biasa Anda mungkin cukup minum air putih setelah makan, ketika sudah masuk di periode puasa, hal itu sudah tidak berlaku. Karena lidah sering mendorong kita untuk mengkonsumsi makanan lebih banyak. Karena itu, berbukalah secara cukup, agar tidak mubazir ya.

Menu berbuka puasa yang sangat banyak

Buka Puasa Bersama

Ini dia salah satu pelaku utama mengapa Anda bisa begitu boros di bulan Ramadhan. Sebab di saat inilah undangan pertemuan berbalut buka puasa bersama teman sekolah, kuliah, kerja, komunitas, keluarga, dan lainnya berdatangan. Rasanya tidak etis kan kalau Anda tidak hadir atau tidak berkontribusi membayar makanan yang dipesan, kecuali ada yang mentraktir.

Sedekah dan Zakat

Di dalam agama Islam, bulan Ramadhan adalah penuh berkah karena Allah akan melipatgandakan pahala untuk umatnya. Salah satu yang sering dilakukan untuk mendapat hal tersebut adalah dengan cara bersedekah. Bahkan banyak orang melipatgandakan sedekahnya demi pahalaberlipat. Sebagai contoh, bila biasanya hanya menyumbang Rp 1.000 kepada fakir miskin, di saat puasa bisa mencapai Rp 5.000.

Selain itu, patut dipikirkan pula masalah zakat, sebab selain hukumnya yang wajib. Nilainya pun juga ada ketentuannya loh. Karena itu, jangan lupa dimasukkan dalam anggaran pengeluaran di bulan suci ya!

Persiapan Lebaran

Lebaran memang belum tiba dalam waktu dekat, namun kalau tidak dipersiapkan dengan baik bisa menyulitkan keuangan Anda loh. Ingat, Idul Fitri identik dengan yang namanya baju baru, makanan yang berlimpah, bagi-bagi Angpau, hingga mudik ke kampung halaman. Meski mendapat Tunjangan Hari raya (THR) dari kantor, tapi itu bukan jaminan pengeluaran akan cukup.

Kalau membaca ulasan di atas, apa bulan Ramadhan adalah masa pemborosan ? Tidak juga, kalau semuanya dipersiapkan dengan baik, maka pengeluaran juga bisa terjaga. Karena itu, anggarkan sejak awal, ketahui seberapa besar rencana pengeluaran di periode tersebut dan apa saja kegiatan yang akan dilakukan selama bulan puasa.

Karena itu, wajib hukumnya untuk melakukan persiapan matang baik secara fisik dan finansial di bulan Ramadhan agar ibadah juga ikut lancar. Selamat berpuasa ya!

Berbagi dibulan ramadan

Mari rayakan hari kemenangan dengan baju baru, sepatu dan sandal baru. tanpa harus mengeluarkan biaya lebih.

Solusinya hanya #DO. andi feryanto. Credit fashion&shoes. Merk merk paten dan terkenal.

Datang dan kunjungi outlet outlet mitra kami. Belanja dan ajukan pembayaran cash jadi kredit #DO. ANDI FERYANTO nyicil hingga 2 – 3 bulan. Tanpa bunga jumlah total cicilan sesuai CASH BILL outlet. Tanpa up harga.

Syarat dan ketentuan berlaku

Do. #ANDI FERYANTO

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai